Friday, April 22, 2011

Shiro, dia kini pergi...

Shiro, Kucing betina putih belang cokelat muda. ekornya panjang. wajahnya bulat. lucu. unik. Ibuku bilang warna bulunya seperti warna pakaian luntur.


Shiro, hampir sepuluh tahun menjadi temanku. teman adikku. teman keluargaku.


Shiro, ia kusayang. selalu menyambutku tanpa suara ketika aku pulang kerumah. menggeliat ria dikakiku. hampir setiap saat kuelus leher dan punggungnya. selalu kucium kepalanya. selalu kugendong ia.


Shiro, hampir tak pernah bersuara "meong". aneh memang. tetap saja kusayang. ketika lapar, ia akan mengeluskan kepalanya ke kakiku, menggeliat manja. jika tak kuhiraukan digigitnya kakiku. 


Shiro, sangat mengerti ketika kupanggil. jauh dekat ketika mendengar panggilanku "shiro...." ia akan langsung menoleh tanpa mengeong. lalu berlari ke arahku.


Shiro, Jum'at 22 April 2011. pagi ini aku dibuatnya kaget. tubuhnya mengembung. pucat. aku terdiam. ia pun diam. aku sedih. ia diam. aku menangis. ia tetap diam. ia mengambang diselokan belakang rumah. 


Shiro, kubuat liang untuk tubuhnya yang menggembung. dingin. kubalut kain putih. kumasukkan kedalam liang. kutimbum tanah. uhhhh....aku menangis lagi. sedih merundungku.


Shiro, kini tinggal kenangan. tak bisa menyentuh lagi. tak bisa mengelus lagi. tak bisa mencium lagi. tak bisa memeluk lagi. 


Shiro, aku sedih.


Shiro, I Love You my lovely pet...

0 comments:

Post a Comment

By :
Free Blog Templates